Maraknya pembajakan di kawasan Somalia membuat dunia 
gerah. Saat upaya pembebasan kapal MV Sinar Kudus dan 20 awaknya masih 
menemui jalan buntu, puluhan negara dunia mencari solusi permanen untuk 
mengatasi pembajakan. 
Sebanyak 50 negara hari ini bakal berdiskusi membahas soal pembajakan 
dalam konferensi dua hari bertajuk "Tantangan Global, Respons Regional: 
Peningkatan Pendekatan Bersama atas Pembajakan Maritim". Konferensi ini 
dihadiri para menteri luar negeri, kalangan industri maritim, dan pakar 
dari berbagai negara, termasuk Indonesia. 
"Angka perompakan dan pembajakan bersenjata
 di luar dalam tiga bulan itu mencapai rekor pada kuartal pertama selama
 ini," ujar Pottengal Mukundan, Direktur Pusat Pelaporan Perompakan 
International Maritim Bureau (IMB), Sabtu pekan lalu. Menurut data, 
dalam tiga bulan pertama tahun ini angka pembajakan mencapai 142 kali. 
Sebanyak 97 serangan terjadi di perairan sekitar Somalia. IMB telah 
memonitor insiden pembajakan di seluruh dunia sejak 1991.
Sebuah studi teranyar mengungkapkan, perompakan menghasilkan 150 kali 
lipat dari upah rata-rata di Somalia dan menjadi bisnis multi-jutaan 
dolar. Para pakar yakin lanun di negeri Afrika Timur itu bisa 
mendapatkan hingga US$ 79 ribu (Rp 711 juta) setahun. Jumlah itu sangat 
kontras dengan pendapatan per kapita di Somalia yang cuma US$ 600 (Rp 
5,4 juta) setahun.
Dr Peter Middlebrook, Kepala Geopolicity yang juga meneliti pembajakan, 
mengatakan lanun adalah bagian dari "rantai distribusi rezeki" yang 
kompleks dari para pendukung finansial ke akuntan dan para dealer 
senjata. Saat ini kawasan rawan pembajakan di Somalia mencapai 2,5 juta 
mil persegi laut, meningkat 1 juta mil laut dari dua tahun lalu.
Nilai tebusan juga meningkat. Tahun lalu, total dana tebusan 
diperkirakan mencapai US$ 238 juta dan diperkirakan menanjak menjadi US$
 400 juta (Rp 3,5 triliun) pada 2015. Total kerugian akibat perompakan 
bisa hampir dua kali lipat dalam kurun waktu itu--dari US$ 8,3 miliar 
pada 2010 ke lebih dari US$ 15 miliar pada 2015
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar